Tentang

Questioning Narratives adalah sebuah wadah belajar dan berdiskusi. Sesuai namanya, tujuannya adalah untuk mengajak berhenti sejenak dan mempertanyakan ulang narasi, konsep maupun gagasan yang selama ini diterima begitu saja. Tema yang akan didiskusikan bisa apa saja. Namun, mengingat pengelola dari wadah ini punya latar belakang training studi agama, studi Islam dan antropologi, tema-tema seputar ini akan lebih banyak dibahas dibanding yang lain.

Wadah ini sangat cocok untuk mahasiswa, akademisi, maupun publik luas yang tertarik untuk mengenali narasi, konsep, atau gagasan yang telah diterima begitu saja tetapi ternyata masih bisa dipertanyakan, mengembangkan kerangka berpikir kritis, dan mengajukan pertanyaan yang tepat (“how to ask the right questions”).

Questioning Narratives memang terkesan dekonstruksionis. Namun, tujuan akhirnya bukanlah mengobrak-abrik narasi atau konsep itu sendiri. Pada akhirnya, ini diharapkan sebagai bagian dari ikhtiar panjang untuk kerja membangun. Dengan kata lain, kerja mempertanyakan ini dilihat sebagai salah satu langkah awal dan mendasar untuk kerja konstruktif yang lebih berkesadaran dan berwawasan.

Konteks khusus dari lahirnya Questioning Narratives adalah genosida dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh Israel dan para penyokong proyeknya terhadap warga Palestina. Ini mendorong semakin mendesaknya kebutuhan untuk mempertanyakan ulang beberapa narasi atau konsep, terutama yang selama ini dipakai untuk menyokong proyek kolonialisme-imperialisme, seperti kebebasan, Hak Asasi Manusia, demokrasi, anti-terorisme, deradikalisasi, dan moderasi.

Questioning Narratives diinisiasi oleh Lien Iffah Naf’atu Fina (UIN Sunan Kalijaga/Universitas Chicago), dan saat ini dikelola bersama Afifur Rochman Sya’rani (UIN Sunan Kalijaga), Sawyer Martin French (Universitas Chicago), dan Jamal Jufree Ahmad (CakNun.com). Pengelola mengkurasi materi dan menjadi tuan rumah dalam kegiatan diskusi. Sebagai sebuah ikhtiar sederhana, wadah ini diharapkan bisa bermanfaat untuk para penikmatnya di tanah air.

Back to top button